Jumat, 01 Juni 2012
SETIAP AGAMA MERUPAKAN SARANA MENUJU KESELAMATAN (by: juventz Ofm Konventual)
Kebingunan adalah
awal dari sebuah pengetahuan. Inilah ungkapan yang selalu dan senantiasa hadir
dan menemani saya ketika mengikuti mata kuliah Teologi Agama-Agama. Pada
permulaan mata kuliah ini, kebingungan itu belum terlalu tampak jelas. Saya
masih searah dengan penjelasan dosen. Dengan terus berjalannya proses
perkuliahan mata kuliah Teologi Agama-Agama, saya banyak menemukan kebingungan
yang bergejolak dalam hati saya. Kebingungan
ini disebabkan oleh penjelasan dosen yang berusaha membedakan agama wahyu
dengan agama kultur. Dalam penjelasan itu dikemukakan tiga macam agama wahyu
yakni: Yahudi, Kristen, dan Islam. Sementara agama kultur dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu agama Budha, Hindu, khong Fu Chu, dll. Dikatakan agama
kultur karena lahir dari pergerakan ratio manusia, sedangkan agama wahyu adalah
lahir dari pergerakan dan inisiatif Allah yang mau memperkenalkan diri kepada
manusia.
Dalam penjelasan selanjutnya, ditekankan pula
bahwa hanya agama Kristen-lah yang memiliki nilai-nilai keselamatan yang sempurna. Untuk itu agama
kristen mempunyai misi khusus untuk memperkenalkan nilai-nilai keselamatan itu
kepada semua agama agar dengannya nilai-nilai yang belum sempurna yang dimiliki
oleh setiap agama menjadi sempurna. Alasan
ini pada hemat saya mungkin dilatarbelakangi oleh sebuah pernyataan bahwa Allah mewahyukan diri-Nya dalam diri Yesus
Kristus yang didiimani oleh orang Kristen. Cobah seandainya wahyu Allah jatuh
dalam agama lain, ya mungkin terjadi hal yang sama, yakni menonjolkan agamanya
sendiri bahwa hanya dalam agama-nyalah keselamatan itu tercapai. Keselamatan
itu mungkin bagi agama lain jika agama lain mampu menerima nilai-nilai yang
diwartakan.
Berdasarkan
ulasan di atas, muncul suatu persoalan dalam diri saya bahwa seolah-olah setiap
agama tidak mau kalah saing mempunyai keinginan untuk menonjolkan agama sendiri
sambil merendahkan keberadaan agama-agama lain. Inilah hasil permenungan saya,
bukan dalam artian bahwa saya berusaha untuk mempersalahkan Agama Kristen yang
dianggap dan diakui sebagai pusat.
Setelah sekian
lama menekuni mata kuliah ini akhirnya kebingungan saya yang awalnya cukup menonjol, sudah terjawab. Memang benar
adanya, bahwa agama Kristen bukanlah menjadi patokan menujuh keselamatan. Hanya
saja perlu dikatakan bahwa agama Kristen adalah agama wahyu yang memiliki
nilai-nilai keselamatan yang sudah sempurna. Nilai-nilai yang sudah sempurna
diwartakan kepada semua agama yang nilai-nilai yang diakui belum sempurna.
Sehingga dengan hal itu terjadilah keselamatan bagi agama yang menjalankan
nilai-nilai itu dengan suatu kesadaran diri dan pemasrahan secara total sambil
berbuat dan bertindak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
luar biasa
BalasHapus